Selasa, 09 Oktober 2012

Ironi dalam kegalauan

By Michael Sijabat
Duduk di bangku di sudut taman  
Memandang ke kejauhan
Seakan menanti kedatangan seseorang  
Tapi bukan itulah sebenarnya dipikirkannya

Sinar Surya di pagi itu memandangnya
 Seakan kasihan, dia diberi bayangan
Pantulan sinar dirinya  
Terhempas tepat di tanah tempat duduknya
Angin pagi berhembus, menembus bajunya yang lusuh  
Mengalahkan kehangatan sinar surya,
Sang angin seakan menembus jiwa raganya
Memandang ke bawah, menatap bayangnya sendiri
Siapa dia? Tanyanya dalam hati.

Pagi ini aku makan apa? Mungkin itu yang dipikirkannya.
Tapi aku salah. Tasnya yang selalu ada dipelukannya,
Penuh dengan makanan.
Makanan yang diperolehnya dari tempat sampah


Hari ini,
Dia hanya akan mencari makan untuk bisa dimakan besok
Ya, hanya itulah yang dilakukannya sehari-hari.

Keseharian orang gilakah? 

Bukan...!!
Melainkan keseharian yang harus dilakukannya
Disebabkan oleh kelakuan orang-orang gila yang ada di atas sana.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Belakangan ini media-media banyak menyoroti permasalahan yang timbul antara KPK dengan pihak kepolisian. Apa mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka itu harusnya menyelesaikan permasalahan korupsi dan menegakkan keadilan. Justru seakan-akan mereka menuntut keadilan dan membuat permasalahan yang ditonton oleh banyak orang.

Sampai-sampai presiden kita yang terhormat juga harus turun tangan. Ada apa sebenarnya di balik drama yang terjadi di negri ini? Adakah sutradara di belakang semuanya ini. Banyak orang-orang susah di negriku ini yang perlu mendapat perhatian dari yang mulia pak presiden.

Tak taulah apa yang ada di pikiran mereka. Aku hanya seekor semut yang memandang luasnya dunia ini dan berusaha memahami makna hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar